Perindungan Dentin dan Pulpa
Sebelum aplikasi etsa asam atau penematan restorasi resin, dentin harus dilindungi dengan memberikan pelapik. Bila pelapik tidak diberikan,asam yang berfunsi sebagai etsa atau resin akan menyebabkan iritasi terhadap pulpa. Vernis umumnya tidak digunakan sebagai pelapik karena bagian monomer resin dapat melarutkan vernis, yang menghilangkan barier pelilndung. Juga bahan pelarut pada vernis mengganggu pengerasan resin.
Basis kalsium hidroksida adalah pilihan pelapik yang dianjurkan. Bahan diaplikasikan sebagai suatu lapisan tipis di bawah resin. Dalam teknik etsa asam, asam fosfat dapat melarutkan sebagian pelapik kalsium hidroksida, mengharuskan dilakukan penambahan atau aplikasi ulang dari bahan pelapik. Bahan baru seperti monomer kaca yang diaktifkan sinar lebih disukai untuk pelapik karena bahan ini melekat pada dentin dengan amat baik. Retensi preparasi harus diperiksa dan bahan pelapik yang mungkin telah menembus daerah tersebut dibuang.
Bahan Etsa dan Bonding.
Bahan etsa yang diaplikasikan pada email menghasikan perbaikan ikatan antara permukaan email-resin. Salah satu alasannya adalah asam meninggalkan permukaan email yang bersih, yang memungkinkan resin membasahi permukaan dengan lebih baik. Asam juga menyerang permukaan email, meninggalkan permukaan yang secara mikroskopis tidak teratur. Jadi, bahan etsa membentuk lembah dan puncak pada email yang memungkinkan resin terkunci secara mekanis pada permukaan yang tidak teratur tersebut. Resin “tag” kemudian menghasilkan suatu perbaikan ikatan resin pada gigi. Panjang tag yang efektif sebagai suatu hasil etsa pada gigi anterior dewasa adalah 7-25 µm.
Asam fosfor adalah bahan etsa yang digunakan. Kosentrasi 35 hingga 50% adalah tepat. Banyak pabrik memasok asam ini dalam bentuk larutan atau gel bersama resin.
Pada akhir dari penempatan bahan restorasi, dentin dilindungi dengan suatu pelapik kemudian larutan asam ditempatkan pada email menggunakan kapas kecil atau sikat bulu unta yang haus. Pencegahan dilakukan untuk membatasi aplikasi asam dan mencegah mengalirnya asam ke daerah-daerah email tepi yang tidak diinginkan. Isolator karet dipasang untuk membatasi aliran asam. Asam yang berbentuk gel lebih baik digunakan untuk mencegah aliran asam yang berlebihan pada email. Asam diaplikasikan dan dibiarkan tanpadiganggu kontaknya dengan email selama minimal 15-20 detik tanpa menyeka atau menghapus permukaan email. Asam dan bahan dekalsifikasi dibersihkan dengan air selama minimal 30 detik kemudian dikeringkan selama 15 detik dengan alat pengering. Alat pengering harus terjamin bebas dari kontaminasi.
Email yang teretsa harus tampak terdekalsifikasi yaitu berwarnna putih. Jika belum terlihat putih, diduga bahwa asam kurang adequate, dan asam tersebut harus diaplikasikan kembali agar menghasilkan permukaan email yang cukup untuk menerima dan mendukung perlekatan resin. bias Anya cukup dilakukan satu kali aplikasi, yang diikuti dengan cepat oleh prosedur restorasi. Namun, gigi pasien yang seriing kumur-kumur dengan fluor biasanya resisten terhadap dekalsifikasi, sehingga perlu berkali-kali dietsa. Pada beberapa keadaan, diperlukan waktu tambahan untuk menjamin dekalsifikasi email. Sebaliknya, email yang belum matang pada anak-anak lebih cepat teretsa daripada email yang matang pada dewasa.
Setelah pengetsaan asam pade email, bahan bonding diaplikasikan. Bahan bonding biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA yang tanpa pasi atau dengan hanya sedikit bahan pengisi(pasi). Bahan bonding dipasok dalam bentuk resin yang diaktifkan secara kimia atau resin polimerisasi sinar. Berdasarkan teorinya, resin dengan viskositas yang rendah akan mengalir segera ke daerah yang porus yang dihasilkan oleh etsa dan menjamin pembentukan tag resin yang maksimal. Jadi, bahan bonding mencapai suatu perlekatan yang baik dengan gigi. Resin komposit segera dimasukkan dan mengikat lapisan antara dari bahan bonding resin.
Keuntungan utama dari bonding adalah dapat menjamin bahwa resin membasahi gigi dengan baik dan terbentuk resin tag yang maksimal. Sebagai hasil polimerisasi, aliran komposit berkurang. Dengan berkurangnya aliranini, kemampuan resin berkurang. Walaupun ada pengurangan daya alir, yang tentu saja tidak terjadi pada sistem sinar, penggunaan bahan bonding mungkin merupakan suatu takaran pengaman yang baik bahkan untuk resin ini. Bahan bonding juga menguntungkan untuk resin pasi mikro yang agak lebih kental.
Kesimpulan tindakan yang dilakukan:
1. Anastesi lokal.
2. Isolasi dengan isolator karet.
3. Preparasi, ragangan bentuk internal.
4. Pembuangna jaringan karies.
5. Penempatan pin (tergantung pilihan).
6. Pemberian pelapik kalsium hidroksida di atas dentin.
7. Etsa asam (bila indikasi).
8. Pemeriksaan kembali pelapik dan dihindarkan dari daerah retensi.
9. Penempatan bahan bonding.
10. Penempatan restorasi dan penyelesaian.
Zulaikha D.L.
Sebelum aplikasi etsa asam atau penematan restorasi resin, dentin harus dilindungi dengan memberikan pelapik. Bila pelapik tidak diberikan,asam yang berfunsi sebagai etsa atau resin akan menyebabkan iritasi terhadap pulpa. Vernis umumnya tidak digunakan sebagai pelapik karena bagian monomer resin dapat melarutkan vernis, yang menghilangkan barier pelilndung. Juga bahan pelarut pada vernis mengganggu pengerasan resin.
Basis kalsium hidroksida adalah pilihan pelapik yang dianjurkan. Bahan diaplikasikan sebagai suatu lapisan tipis di bawah resin. Dalam teknik etsa asam, asam fosfat dapat melarutkan sebagian pelapik kalsium hidroksida, mengharuskan dilakukan penambahan atau aplikasi ulang dari bahan pelapik. Bahan baru seperti monomer kaca yang diaktifkan sinar lebih disukai untuk pelapik karena bahan ini melekat pada dentin dengan amat baik. Retensi preparasi harus diperiksa dan bahan pelapik yang mungkin telah menembus daerah tersebut dibuang.
Bahan Etsa dan Bonding.
Bahan etsa yang diaplikasikan pada email menghasikan perbaikan ikatan antara permukaan email-resin. Salah satu alasannya adalah asam meninggalkan permukaan email yang bersih, yang memungkinkan resin membasahi permukaan dengan lebih baik. Asam juga menyerang permukaan email, meninggalkan permukaan yang secara mikroskopis tidak teratur. Jadi, bahan etsa membentuk lembah dan puncak pada email yang memungkinkan resin terkunci secara mekanis pada permukaan yang tidak teratur tersebut. Resin “tag” kemudian menghasilkan suatu perbaikan ikatan resin pada gigi. Panjang tag yang efektif sebagai suatu hasil etsa pada gigi anterior dewasa adalah 7-25 µm.
Asam fosfor adalah bahan etsa yang digunakan. Kosentrasi 35 hingga 50% adalah tepat. Banyak pabrik memasok asam ini dalam bentuk larutan atau gel bersama resin.
Pada akhir dari penempatan bahan restorasi, dentin dilindungi dengan suatu pelapik kemudian larutan asam ditempatkan pada email menggunakan kapas kecil atau sikat bulu unta yang haus. Pencegahan dilakukan untuk membatasi aplikasi asam dan mencegah mengalirnya asam ke daerah-daerah email tepi yang tidak diinginkan. Isolator karet dipasang untuk membatasi aliran asam. Asam yang berbentuk gel lebih baik digunakan untuk mencegah aliran asam yang berlebihan pada email. Asam diaplikasikan dan dibiarkan tanpadiganggu kontaknya dengan email selama minimal 15-20 detik tanpa menyeka atau menghapus permukaan email. Asam dan bahan dekalsifikasi dibersihkan dengan air selama minimal 30 detik kemudian dikeringkan selama 15 detik dengan alat pengering. Alat pengering harus terjamin bebas dari kontaminasi.
Email yang teretsa harus tampak terdekalsifikasi yaitu berwarnna putih. Jika belum terlihat putih, diduga bahwa asam kurang adequate, dan asam tersebut harus diaplikasikan kembali agar menghasilkan permukaan email yang cukup untuk menerima dan mendukung perlekatan resin. bias Anya cukup dilakukan satu kali aplikasi, yang diikuti dengan cepat oleh prosedur restorasi. Namun, gigi pasien yang seriing kumur-kumur dengan fluor biasanya resisten terhadap dekalsifikasi, sehingga perlu berkali-kali dietsa. Pada beberapa keadaan, diperlukan waktu tambahan untuk menjamin dekalsifikasi email. Sebaliknya, email yang belum matang pada anak-anak lebih cepat teretsa daripada email yang matang pada dewasa.
Setelah pengetsaan asam pade email, bahan bonding diaplikasikan. Bahan bonding biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA yang tanpa pasi atau dengan hanya sedikit bahan pengisi(pasi). Bahan bonding dipasok dalam bentuk resin yang diaktifkan secara kimia atau resin polimerisasi sinar. Berdasarkan teorinya, resin dengan viskositas yang rendah akan mengalir segera ke daerah yang porus yang dihasilkan oleh etsa dan menjamin pembentukan tag resin yang maksimal. Jadi, bahan bonding mencapai suatu perlekatan yang baik dengan gigi. Resin komposit segera dimasukkan dan mengikat lapisan antara dari bahan bonding resin.
Keuntungan utama dari bonding adalah dapat menjamin bahwa resin membasahi gigi dengan baik dan terbentuk resin tag yang maksimal. Sebagai hasil polimerisasi, aliran komposit berkurang. Dengan berkurangnya aliranini, kemampuan resin berkurang. Walaupun ada pengurangan daya alir, yang tentu saja tidak terjadi pada sistem sinar, penggunaan bahan bonding mungkin merupakan suatu takaran pengaman yang baik bahkan untuk resin ini. Bahan bonding juga menguntungkan untuk resin pasi mikro yang agak lebih kental.
Kesimpulan tindakan yang dilakukan:
1. Anastesi lokal.
2. Isolasi dengan isolator karet.
3. Preparasi, ragangan bentuk internal.
4. Pembuangna jaringan karies.
5. Penempatan pin (tergantung pilihan).
6. Pemberian pelapik kalsium hidroksida di atas dentin.
7. Etsa asam (bila indikasi).
8. Pemeriksaan kembali pelapik dan dihindarkan dari daerah retensi.
9. Penempatan bahan bonding.
10. Penempatan restorasi dan penyelesaian.
Zulaikha D.L.
No comments:
Post a Comment