Elpiji akan ditambah Ethyl Mercaptan

Ethyl mercaptan, merupakan zat pembau yang tajam, yang nantinya akan ditambahkan kedalam tabung gas elpiji 3 kg, yang akhir-akhir ini sering bocor dan menimbulkan ledakan. Pertamina mendapatkan instruksi tersebut pada waktu rapat koordinasi teknis (rakornis) di kementerian koordinator kesejahteraan rakyat (Kemenkokesra), dimana pertemuan itu khusus untuk membahas permasalahan tabung elpiji 3 kg dan perlengkapannya. Karena memang selama ini Pertamina menjadi penanggung jawab program pengalihan (konversi) pemakaian minyak tanah ke elpiji.

Dirjen Industri logam, mesin, tekstil, dan aneka pada kementerian perindustrian, Ansari Bukhari, di jakarta, Rabu minggu lalu (21/7) mengatakan bahwa hasil rapat koordinasi beberapa kali, Pertamina sudah memasukkan program meningkatkan kadar zat pembau pada gas elpiji.

Zat pembau yang ditambahkan ke gas elpiji itu (Ethyl Mercaptan) secara awam baunya mirip dengan bau buah durian, tapi juga mirip telur busuk, karena sesungguhnya senyawa ini merupakan senyawa belerang. Taufik Mahlan, konsultan independen terminal BBM dan elpiji mengatakan, apabila tercium bau busuk atau durian dari dapur sedangkan kita tidak memiliki telur atau durian, maka antisipasi yang harus dilakukan adalah jangan menyalakan api atau listrik disekitar dapur. Segeralah buka jendela, pintu, kemudian keluarkan tabung gas ke halaman atau tempat terbuka sampai baunya hilang.

Mantan Wapres Jusuf Kalla, sebelumnya sudah mengimbau Pertamina agar memperhatikan bau gas elpiji karena sering terjadi ledakan akibat bocornya tabung gas. Beliau yang merupakan pencetus konversi mitan ke gas elpiji mengatakan bahwa dengan bau gas elpiji yang lebih menyengat hidung, maka tatkala terjadi kebocoran, pengguna bisa lebih mudah mengendus baunya. Dengan begitu pengguna elpiji bisa mengantisipasi lebih awal terjadinya ledakan (ledakan bisa dihindari).

Berdasarkan hasil penyelidikan Kemenkokesra, Pemerintah memastikan bahwa penyebab kecelakaan penggunaan gas elpiji 3 kg adalah, selang bocor, katup tabung rusak, serta regulator yang tidak berfungsi. Kemenkokesra juga memaparkan belum diketahui dan dijumpai kecelakaan akibat bocornya tabung gas 3kg.

Beberapa bulan terakhir seringkali kita dengar ada berita ledakan elpiji baik yang 3 kg atau yang 12 kg.

Sales representative Pertamina Rayon III, Hanggowo Wicaksono, mengatakan bahwa banyaknya kecelakaan akibat ledakan elpiji atau kebocoran gas karena ruangan dapur warga tidak memiliki ventilasi (lubang angin) dan ruangan dapur yang tertutup rapat. Ia juga menambahkan bahwa berat jenis gas elpiji lebih besar dibandingkan dengan udara, apabila ada ventilasi di bawah maka gas itu cepat menghilang bersama udara dan tidak akan menimbulkan ledakan.Pertamina akan memberikan santunankepada korban ledakan elpiji 3kg sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pertamina, diantaranya harus menunjukkan kartu penerima bantuan konversi.

Bapak Hanggowo juga menjelaskan bahwa biasanya ibu rumah tangga memasak pada pagi hari tanpa membuka pintu dapur, ketika terjadi kebocoran gas, api mudah tersulut dan menimbulkan ledakan apabila ruangan itu tertutup rapat.

Hanggowo juga mengimbau agar ibu rumah tangga yang menggunakan kompor gas harus membuka pintu dan jendela dulu sela 15-20 menit, sehingga terjadi sirkulasi udara dan mengurangi terjadinya ledakan apabila terjadi kebocoran gas. - Surya ; kompasiana (dot) com

Published by dhanajournal.blogspot.com